Cianjur, Kompas - Kecenderungan media masa lebih bangga menggunakan
kata dalam bahasa asing dibanding memakai kata dalam bahasa Indonesia
menimbulkan keprihatinan. Padahal, jika bahasa Indonesia kian
tergerus, tak ada lagi kebanggaan pada bangsa ini.
Persoalan itu mengemuka pada pembukaan Konvensi II Forum Bahasa Media
Massa (FBMM) di Wisma Kompas-Gramedia, Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa
Barat, Selasa (3/4). Konvensi selama dua hari itu diikuti pengurus
FBMM dari seluruh Indonesia, Pusat Bahasa dan Balai Bahasa, wakil
media massa, serta akademisi.
Kepala Bidang Pengkajian Bahasa dan Sastra Pusat Bahasa Abdul Gaffar
Ruskhan dan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Rikard Bagun, pada
pembukaan konvensi, sepakat tentang adanya kecenderungan media massa
mengutamakan kata dalam bahasa asing, yang mengancam eksistensi
bahasa Indonesia. "Tetapi, pengembangan bahasa Indonesia bukan
berarti antibahasa asing," ingat Gaffar.
Ketua Umum FBMM TD Asmadi menuturkan, forum yang dipimpinnya itu
memang berniat menyamakan pelafalan dan penulisan kata dalam bahasa
Indonesia di media massa. Ini bagian dari pengembangan bahasa
Indonesia.
Amanat konstitusi
Tidak banyak bangsa yang memiliki bahasa nasional dari bahasanya
sendiri. Karena itu, menurut Gaffar, pemilihan kata dalam bahasa
Indonesia, terutama di media massa yang memiliki pengaruh besar di
masyarakat, sangat diharapkan. Jika media massa pun meninggalkan
bahasa Indonesia, ini akan jadi ancaman keberadaan bahasa Indonesia.
Sebab bahasa Indonesia diamanatkan dalam konstitusi, dan karenanya
pengembangannya jadi keniscayaan. (tra) _._,_.___
Sumber: http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0704/05/humaniora/3430310.htm
http://www.mail-archive.com/forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com/msg11545.html
"Kecenderungan media masa lebih bangga menggunakan
BalasHapuskata dalam bahasa asing dibanding memakai kata dalam bahasa Indonesia
menimbulkan keprihatinan. Padahal, jika bahasa Indonesia kian
tergerus, tak ada lagi kebanggaan pada bangsa ini".
Itu kutipan kaliamt pembuka berita Kompas tsb.
Lhoo gimana sih, acara di Wisma Kompas itu sendiri bernama Konvensi II Forum
Bahasa Media
Massa (FBMM).
Apakah KONVENSI dan FORUM itu dari bahasa Indonesia?
Hanya rumput yang bergoyang yang bisa menjawabnya.