• DI GARUDA WISNU KENCANA BERSAMA MELANI
  • DI PATUNG DEWA WISNU
  • MERASAKAN SUNSET YANG INDAH DI TANAH LOT
  • MEMANDANGI INDAHNYA PANTAI PECATU

Senin, 26 September 2011

Lebih Bangga Berbahasa Asing

 Cianjur, Kompas - Kecenderungan media masa lebih bangga menggunakan 
  kata dalam bahasa asing dibanding memakai kata dalam bahasa Indonesia 
  menimbulkan keprihatinan. Padahal, jika bahasa Indonesia kian 
  tergerus, tak ada lagi kebanggaan pada bangsa ini. 

  Persoalan itu mengemuka pada pembukaan Konvensi II Forum Bahasa Media 
  Massa (FBMM) di Wisma Kompas-Gramedia, Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa 
  Barat, Selasa (3/4). Konvensi selama dua hari itu diikuti pengurus 
  FBMM dari seluruh Indonesia, Pusat Bahasa dan Balai Bahasa, wakil 
  media massa, serta akademisi. 

  Kepala Bidang Pengkajian Bahasa dan Sastra Pusat Bahasa Abdul Gaffar 
  Ruskhan dan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Rikard Bagun, pada 
  pembukaan konvensi, sepakat tentang adanya kecenderungan media massa 
  mengutamakan kata dalam bahasa asing, yang mengancam eksistensi 
  bahasa Indonesia. "Tetapi, pengembangan bahasa Indonesia bukan 
  berarti antibahasa asing," ingat Gaffar. 

  Ketua Umum FBMM TD Asmadi menuturkan, forum yang dipimpinnya itu 
  memang berniat menyamakan pelafalan dan penulisan kata dalam bahasa 
  Indonesia di media massa. Ini bagian dari pengembangan bahasa 
  Indonesia. 

  Amanat konstitusi 

  Tidak banyak bangsa yang memiliki bahasa nasional dari bahasanya 
  sendiri. Karena itu, menurut Gaffar, pemilihan kata dalam bahasa 
  Indonesia, terutama di media massa yang memiliki pengaruh besar di 
  masyarakat, sangat diharapkan. Jika media massa pun meninggalkan 
  bahasa Indonesia, ini akan jadi ancaman keberadaan bahasa Indonesia. 
  Sebab bahasa Indonesia diamanatkan dalam konstitusi, dan karenanya 
  pengembangannya jadi keniscayaan. (tra) _._,_.___ 
Sumber: http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0704/05/humaniora/3430310.htm
http://www.mail-archive.com/forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com/msg11545.html

1 komentar:

  1. "Kecenderungan media masa lebih bangga menggunakan
    kata dalam bahasa asing dibanding memakai kata dalam bahasa Indonesia
    menimbulkan keprihatinan. Padahal, jika bahasa Indonesia kian
    tergerus, tak ada lagi kebanggaan pada bangsa ini".

    Itu kutipan kaliamt pembuka berita Kompas tsb.

    Lhoo gimana sih, acara di Wisma Kompas itu sendiri bernama Konvensi II Forum
    Bahasa Media
    Massa (FBMM).

    Apakah KONVENSI dan FORUM itu dari bahasa Indonesia?

    Hanya rumput yang bergoyang yang bisa menjawabnya.

    BalasHapus